Sebut saja namaku Dandy 30 tahun, 170/65 berparas seperti kebanyakan
orang pribumi dan kata orang aku orangnya manis, atletis, hidung
mancung, bertubuh sexy karena memang aku suka olah raga. Aku bekerja
sebagai karyawan di salah satu perusahaan besar di kota Surabaya dan
statusku married. Perlu pembaca ketahui bahwa sebelum aku bekerja di
Surabaya ini, aku adalah tergolong salah satu orang yang minder dan
kuper karena memang lingkungan keluarga mendidik aku sangat disiplin
dalam segala hal. Dan aku bersyukur sekali karena setelah keluar dari
rumah (baca:bekerja), banyak sekali kenyataan hidup yang penuh dengan
"warna-warni" serta "pernah-pernik"nya.
Kisah ini berawal terjadi
sebagai dampak seringnya aku main chatting di kantor di saat kerjaan
lagi kosong. Mulai muda aku adalah termasuk seorang penggemar sex
education, karena buat aku sex adalah sesuatu yang indah jika kita bisa
menerjemahkannya dalam bentuk visualnya. Dan memang mulai SD, SMP
sampai SMA hidup aku selalu dikelilingi cewek-cewek yang cakep karena
memang aku bisa menjadi "panutan" buat mereka, itu terbukti dengan
selalu terpilihnya aku menjadi ketua osis selama aku menempuh
pendidikan.
Kembali pada ceritaku, dunia chatting adalah 'accses'
untuk mengenal banyak wanita dengan segala status yang mereka miliki;
mulai ABG, mahasiswi, ibu muda sampai wanita sebaya, di luar jam
kantor. Dan mulai dari sinilah aku mulai mengenal apa itu "kehidupan
sex having fun".
Suatu hari aku chatting dengan menggunakan
nickname yang menantang kaum hawa untuk pv aku, hingga masuklah seorang
ibu muda yang berumur 32 tahun sebut saja namanya Via. Via yang
bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai sekretaris dengan paras
yang cantik dengan bentuk tubuh yang ideal (itu semua aku ketahui
setelah Via sering kirim foto Via email aku). Kegiatan kantor aku tidak
akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini Via
sering curhat tentang kehidupan rumah tangganya. Karena kita berdua
sudah sering online, Dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex
nya yang cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami
berdua share setiap kesempatan online atau mungkin aku sempatkan untuk
call dia.
Hingga suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat
sepulang jam kantor, aku lupa tanggal berapa tapi yang pasti hari
pertemuan kami tentukan bersama hari Jum'at. Setelah menentukan dimana
aku mau jemput, sepulang kantor aku langsung kendarai mobil butut
starletku untuk meluncur di tempat yang janjikan. Dengan perasaan
deg-deg an, sepanjang perjalanan aku berfikir secantik apakah Via yang
usianya lebih tua dari aku 2 tahun. Dan pikiranku terasa semakin
amburadul ketika aku bener-bener ketemu dengan Via. Wow! Aku berdecak
kagum dengan kecantikan Via, tubuhnya yang sexy dengan penampilannya
yang anggun membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya. Tidak
terlihat dia seorang ibu muda dengan 3 orang anak, Via adalah sosok
cewek favorite aku. Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan
alamak.. pantatnya yang sexy membuat aku menelan ludahku dalam-dalam
saat membayangkan bagaimana jika aku bisa bercinta dengan Via.
Tanpa
pikir panjang dan menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk
menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota (yang aku tahu dari
temanku). Sepanjang perjalanan menuju hotel, jantungku berdetak kencang
setiap melirik paras Via yang cantik sekali dan aku membayangkan jika
aku dapat menikmati bibirnya yang tipis.. Dan sepanjang itu juga "adik
kecilku" mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah
satu Motel, aku langsung memasukan mobilku kedalam salah satu kamar
102.
Didalam kamar aku sangat grogi sekali bertatapan dengan wajah Via..
"Met kenal Dandy," Via membuka obrolan.
"hey Via..," aku jawab dengan gugup.
Aku
benar-benar tidak percaya dengan yang aku hadapi, seorang ibu rumah
tangga yang cantik sekali, sampai sempat aku berfikir hanya suami yang
**** jika tidak bisa menyayangi wanita secantik Via.
Kami
berbicara hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak
gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak
keras dibareng "adik kecilku" yang sudah meronta ingin unjuk gigi.
"Dandy meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta," kata Via.
Aku
tidak menjawab sepatah katapun, dengan lembut aku gapai lengannya
untuk duduk di tepi ranjang. Dengan lembut pula aku rangkul dia untuk
rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras, bagaikan
dikomando aku menciumi leher Via yang terlihat sanagt bersih dan putih.
"Via kamu sangat cantik sayang..," aku berbisik.
"Dann.. jangan please..," desahan Via membuat aku terangsang.
Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Via yang jenjang.
"Akhh Dandy.."
Tanpa
terasa tanganku mulai nakal untuk menggerayangi payudara Via yang aku
rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.
"Ooohh.. Danddyy.."
Via mulai mengikuti rangsangan yang aku lakukan di dadanya. Aku semakin berani untuk melakukan yang lebih jauh..
"Via, aku buka jas kamu ya, biar tidak kusut..," pintaku.
Via
hanya mengikuti pergerakan tanganku untuk memreteli jasnya, sampai
akhirnya dia hanya mengenakan tanktop warna hitam. Dadaku semakin naik
turun, ketika pundaknya yang putih nampak dengan jelas dimukaku. Setelah
jas Via terbuka, aku berusaha naik di tubuh dia, aku ciumi bibir Via
yang tipis, lidahku menjelajahi bibirnya dan memburu lidah Via yang
mulai terangsang dengan aktivitas aku. Tanganku yang nakal mulai menarik
tanktop warna hitam dan..
Wow.. tersembul puting yang kencang..
Tanpa pikir panjang aku melepas lumatan di bibir Via untuk kemudian
mulai melpeas BH dan menjilati puting Via yang berwana kecoklatan. Satu
dua kali hisapan membuat puting Via berdiri dengan kencang.. sedangkan
tangan kananku memilin puting Via yang lain nya.
"Ooohh Danndyy.. kamu nakal sekali sayang..," rintih Via.
Dan saat aku mulai menegang..
"Tok..
tok.. tok.. room service." Ahh.. sialan pikirku, menganggu saja
roomboys ini. Aku meraih uang 50.000-an dikantong kemejaku dengan
harapan supaya dia cepat pergi.
Setelah roomboy's pergi, aku
tidak memberikan kesempatan untuk Via bangkit dari pinggir. Parfum Via
yang harum menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh
tubuhnya. Dengan bekal pengetahuan sex yang aku ketahui (baik dari
majalah, film BF maupun obrolan-obrolan teman kantor), aku semakin
berani berbuat lebih jauh dengan Via. Aku beranikan diri untuk mulai
membuka CD yang digunakan Via, dan darahku mendesir saat melihat tidak
ada sehelai rambutpun di bagian vagina Via. Tanpa berfikir lama, aku
langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam
lubang vagina Via.
"Oohh.. Dan.. nikmat.. sayang," Via merintih
kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang vaginanya dan sesekali
menekan kepalaku untuk tidak melepaskan kenikmatan itu. Dan disaat dia
sedang menikmati jilatan lidahku, telunjuk jari kiriku aku masukkan
dalam lubang vagina dan aku semakin tahu jika dia lebih bisa menikmati
jika diperlakukan seperti itu. Terbukti Via menggeliat dan mendesah
disetiap gerakan jariku keluar masuk.
"Aakkhh Dann.. kamu memang pintar sayang..," desah Via.
Disaat kocokkan jariku semakin cepat, Via sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yang mau orgasme dan sesat kemudian..
"Dann..
sayang.. aku nggak tahan.. oohh.. Dan.. aku mau.." visa menggelinjang
hebat sambil menggapit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa sesak
dibuatnya.
"Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-crut-crut."
Via
merintih panjang saat clitorisnya memuntahkan cairan kental dan
bersamaan dengan itu, aku membuka mulut aku lebar-lebar, sehingga carian
itu tidak ada yang menetes sedikitpun dalam mulutku.
Aku
biarkan Via terlentang menikmati orgasmenya yang pertama, sambil
membuka semua pakaian yang aku kenakan, aku memperhatikan Via begitu
puas dengan foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yang
begitu berbinar-binar. Tanpa memberi waktu panjang, aku segera
menghampiri tubuhnya yang masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir
ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yang berukuran 19 cm dengan
bentuk melengkung, langsung menghujam celah kenikmatan Via dan sontak
meringis..
"Aaakhh.. Dandy..," desah Via saat penisku melesak kedalam lubang vaginanya.
"Dandyy.. penis kamu besar sekali.. aakkh.."
Aku
merasakan setiap gapitan bibir vaginanya yang begitu seret, sampai aku
berfikir suami macam apa yang tidak bisa merasakan kenikmatan lubang
senggama Via ini?
Aku berpacu dengan nafsu, keringatku bercucuran
seperti mandi dan menetes diwajah Via yang mulai aku rasakan sangat
menikmati permainan ini.
"Danddyy.. sudah.. sayang.. akhh.."
sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir vagina mengapit
batang penisku. Dan aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari vagina
Via. Aku tidak mempedulikan desahan Via yang semakin menjadi, aku
hanya berusaha memberikan kepuasan bercinta, yang kata Via belum pernah
merasakan selama berumah tangga. Setiap gerakan maju mundur penisku,
selalu membuat tubuh Via menggelinjang hebat karena memang bentuk
penisku agak bengkok ke kiri.
Tiba-tiba Via mendekap tubuhku erat
dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yang kedua kalinya.
Penisku bergerak keluar masuk dengan cepat dan..
"Dann.. aku..
mau.. keluarr lagi.. aakk.. Kamu hebat sayang, aku.. nggak tahan..,"
seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat meleleh disepanjang
batang penisku dan aku biarkan sejenak penisku dalam vaginanya.
Sesaat kemudian aku melepas penisku dan mengarahkan ke mulut Via yang masih terlentang. Aku biarkan dia oral penisku.
"Ahh..,"
sesekali aku merintih saat giginya mengenai kepala penisku. Disaat dia
asik menikmati batang penisku, jariku yang nakal, mulai menelusuri
dinding vagina Via yang mulai basah lagi.
"Creek.. crekk.. crek..," bunyi jariku keluar masuk dilubang vagina Via.
"Ohh.. Dandy.. enak sekali sayang.."
1..
2.. 3.. 4.. 5.. jariku masuk bersamaan ke lubang vagina Via. Aku kocok
keluar masuk.., sampai akhirnya aku nggak tahan lagi untuk mulai
memasukkan penisku, untuk menggantikan 5 jariku yang sudah "memperkosa"
lubang kewanitaannya.
Dan..
"Ohh.. sayang aku keluar lagi.."
Orgasme
yang ketiga diraih oleh Via dalam permainan itu dan aku langsung
meneruskan inisiatif menindih tubuh Via, berkali-kali aku masukkan
sampai mentok.
"Aaakhh.. sayang.. enak sekali.. ohh..," rintih Via. Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, menindih Via..
"Sayang aku boleh keluarin di dalam..," aku tanya Via.
"Jangan.. aku nggak mau, entar aku hamil," jelas Via.
"Nggak deh sayang jangan khawatir..," rengekku.
"Jangan Dandyy.. aku nggak mau..," rintihan Via membuat aku semakin bernafsu untuk memberikan orgasme yang berikutnya.
"Akhh.. oohh.. Dandy.. sayang keluarin kamu sayang.. aakkhh..," Via memintaku.
"Kamu jangan tunggu aku keluar Dandy.. please," pinta Via.
Disaat aku mulai mencapai klimaks, Via meminta berganti posisi diatas.
"Danndy aku pengen diatas.."
Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Via bangkit dan langsung menancapkan penisku dlam-dalam di lubang kewanitaannya.
"Akhh gila, penis kamu hebat banget Dandy asyik.. oohh.. enak..," Via merintih sambil menggoyangkan pinggulnya.
"Aduhh enak Dandy.. "
Goyangan pinggul Via membuat gelitikan halus di penisku..
"Via.. Via.. akh..," aku mengerang kenikmatan saat Via menggoyang pinggulnya.
"Dandy..
aku mau keluar sayang..," sambil merintih panjang, Via menekankan
dalam-dalam tubuhnya hingga penisku "hilang" ditelan vaginanya dan
bersamaan dengan itu aku sudah mulai merasakan klimaks sudah diujung
kepala.
"Via.. Via.. ahh.."
Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vagianya.
"Croot.. croot.." semburan spermaku langsung muncrat dalam lubang Via, tetapi tiba-tiba Via berdiri.
"Aakhh Dandy nakal.."
Dan
Via berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku
yang baru keluar dalam vaginanya, karena memang dia tidak menggunakan
pernah menggunakan KB.
Permainan itu berakhir dengan penuh
kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta denganku,
dia mengalami multi orgasme yang tidak bisa digambarkan dengan
kata-kata.
"Dandy, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayang," tanya Via.
Aku menjawab lirih, "Terserah Via deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu."
"Makasih sayang.. kamu telah memberikan apa yang selama ini tidak aku dapatkan dari suami aku," puji Via.
"Dann.. kamu hebat sekali dalam bercinta.. aku suka style kamu," sekali lagi puji Via.
Pertemuan
pertama ini kita akhiri dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan
dengn kata-kata, dan hanya kami berdua yang bisa rasakan itu. Aku
memang termasuk orang yang selalu berusaha membuat pasanganku puas dan
aku mempuyai fantasi sex yang tinggi sehingga tidak sedikit abg,
mahasiswi dan ibu muda yang hubungi aku untuk sekedar membantu
memberikan kepuasan buat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar