Kenalin namaku Ananto, mahasiswa di salah satu PTN d Jogjakarta. Saat
ini umurku 21 tahun tinggi badanku 165 dengan badan yag lumayan layaknya
cowok seumuranku. Kisah terlarang ini terjadi waktu aku masih duduk di
bangku smp sekitar umur 13 tahun. Saat itu karena ibuku bekerja
sebagai TKW di arab dan ayahku pergi merantau ke kalimantan maka aku
dititipkan ke Budheku yang tinggal d magelang. Aku pindah sekolah di
Magelang tempat tanteku tinggal. Aku diantar oleh ibuku sebelum
keberangkatannnya ke Arab Saudi. Sebelum berangkat ibuku memeluku dan
menitipkan pesan pada Budheku.
Ibu : Tolong jaga anaku yah Mba, ajari dia biar jadi pinter.
Tante Tuti : Yo mesti lah Ran, anto akan ku anggep anaku sendiri kok…
Ibu : makasih yo mba..
Tante Tuti : alah nda usah dipikirin lah itung nemenin Raka disini…
Ibu : jaga diri yah nak
Aku : iyah bu…
Ibu pun pergi bersama tetanggaku yang mengantarkan ke Jakarta akupun di tinggal ibu untuk waktu yang cukup lama.
Budhe
Tuti adalah kakak kandung ibuku umurnya pada saat itu ialah 42 tahun,
dia janda beranak 3. Anak pertamanya mas Tino sudah bekerja dan hijrah
ke Jakarta. Anak keduanya Mba Inah sudah menikah dan ikut bersama
suaminya di Surabaya. Dan anak terakhirnya Raka pada saat itu masih
duduk d kelas 5 SD.
Walau sudah berumur dan sudah janda, budhe
boleh di bilang masih sangat cantik dan tubuhnya sangat menawan.
Tingginya 172 cm dengan berat sekitar 78 kg, yah budheku ini memang
agak gemuk, tetapi pada masa mudanya dia dikenal sebagai bunga desa di
kampungnya. Oh ya pada saat itu tinggiku masih 138 cm, yah namanya juga
masih kls 2 smp.
Sebelum kedatanganku ke magelang, budhe sudah
mengurus surat kepindahanku di salah satu SMP d magelang. Jadi keesokan
harinya aq sudah mulai bersekolah d sekolah baru.
Keesokannya
aq diantar budhe bersama raka pergi bersekolah. Budhe mengantarku
terlebih dahulu karena sekolahku lebih dekat dengan rumahnya. Baru
setelah itu dia mengantar raka. Waktu pun cepat berlalu dan tanpa
terasa aku sudah tinggal di rumah budhe selama 3 bulan. Selama tiga
bulan itu budhe sudah sangat baik kepadaku, setiap hari memberikan
sarapan, membelikan aku pakaian, dan segala benuk kebutuhannku budhe
yang mengurus.
Pada saat itu aku adalah seorang anak yang masih
sangat polos, jangan kan berpacaran, mengenal perempuan saja belum
pernah sampai kejadian itu terjadi. Suatu saat anaknya terpilih untuk
mengikuti jamboree pramuka di semarang selama 4 hari. Alhasil di rumah
itu hanyaaku dan budheku saja. Suatu malam budheku menghampiriku dan
bertanya :
Budhe : Leh…
Aku : nggeh bude …
Budhe : kamu sudah maem?
Aku : sampun budhe..
Budhe : gimana perasaannya tinggal sama budhe,
Aku : wah seneng budhe, budhe tuh baik banget.
Budhe : yow is klo gtu. Oh ya An, kamu besok sekolah?
Aku : iyo budhe. Kenapa toh?
Budhe : nda papa, gimana kalau besok bolos ajah….
Aku : loh kenapa toh budhe.
Budhe : budhe mau ngajakin kamu ke suatu tempat.
Aku : kemana toh budhe?
Budhe
: wis toh nurut ae, pokoknya kamu bakalan seneng dan ini akan menjadi
pengalamnmu seumur hidup.. (budhepun pergi ke kamarnya sambil tersenyum
padaku) Yo wis sana tidur…
Wadu mau diajak kemana yah aku ini.
Aku sama sekali tidak menduga budhe mau mengajakku kemana, hingga
membuatku tidak bisa tidur. Jujur pada saat itu aku belum membayangkan
budheku yang macam2 karena memang saat itu aku memang polos.
Akupun tertidur sambil memikirkan besok hendak di ajak kemana oleh budhe. Aku pun tertidur hingga ada suara yang memanggilku.
"An
An sini leh…" oh ternyata budhe yang memanggil, " ada apa budhe?"
jawabku. "Bobo sama budhe yuh budhe sendirian nih takut "pinta budhe.
Akupun menghampiri budhe yang berdiri d depan kamarku. " mangkenapa toh
budhe? "
" yah gak apapa, mang nda boleh budhe kamu bobo bareng sama kamu?
"Eeee… iya deh budhe" jawabku
" gtu donk, hayuu"
Saat
itu aku melihat jam, dan menunjukan angka 1 ternyata aku sudah
tertidur selama 3 jam, dan alhasil aku sudah tidak mengantuk. Aku lalu
menuju kamar budhe bersamanya/
"ayo sini ann bobo disini" kan klo disini enak bias bbo bareng budhe" sapa budhe dengan nada genit..
" ohh iya budhe, kamar budhe luas sih jadi anget" jawabku polos
"kamu ini loh polos betul jawabnya''
'' ehh aan dah punya pacar d sekolah"
"Belom budhe gak berani" jawabku. "Loh kenapa" Tanya budhe balik.
"gak boleh sama ibu, budhe katanya aku gak boleh pacaran dulu sebelom sma." Jawabku.
" ohh, kasihan yah kamu, berarti kamu belom pernah menyentuh tubuh perempuan?"
" maksud budhe" jawabku kaget?
"giniloh maksud bude" sambil memegang tanganku dan menaruhnya d dadanya yang berukuran besar. Mungkin sekitar 38.
Aq langsung kaget dan gemetaran, baru kali ini aku memegang dada perempuan dan lebih parahnya dada budeku sendrir.
" ndak udah malu An, ini kan budhemu sendiri, budhe gak bakalan bilang ke ibu kok"
"tapi budhe" sanggahku"
"Anto mau nolongin budhe gak?" bisiknya ditelingaku.
" nolongin a[pa budhe?" jawbku gemetaran
"dah pokoknya kamu nurut aja sama budhe"
" eh eh eh iya budhe " jawabku terbata bata..
Saat
aku menjawab iya sekejab budhe langsung menciumku.. much. Aq langsung
kaget dan tidak bias berbuat apa apa. Aku terdiam dan tak membalas
apapa.
"oala kamu ini benar polos ternyata yah an. Sampe ciuman aja gak tahu.Ya dah Budhe ajarin yah biar kamu pinter "
"coba kamu julurin lidah kamu"
Aku pun menjulurkan lidah ku sesuai pinta budhe.
"
an gini nih caranya ciuman " langsung budheku menyedot lidahku, budhe
menyedot lidahkua cukup lama, sedotannya sangat kencang sampai aku
kehabisan nafas. Tak lama aku mulai terbiasa dan membalas menyedot
lidahnya
"wah sudah mulai pintar yah kamu"
Budhe langsung
membuka bajuku dan sekejam menjilati putingku, ya ampun aku sungguh
merasakan geli segeli gelinya, aku tak bias berontak, semakin aku
berontak budhe malam memeluku, budhe pun mengelus2 celanaku dan
memegangi burung kecilku.
"ahhh budhe geli"
"ndak papa nanti kamu juga suka'' budepun melepas celana dan celana dalamku
"oala burung mu iki loh leh? Kecil banget, koyo cacing uget2" hihihi ledek budhe sambil terwa..
"yo namanya juga masih kecil budhe"
Saat
itu kontolkua mungkin hanya sebesar jari telunjukku saja. Budhekua
terheran2 lalu tak lama dia memegang kontolku dan memainkannya.
Sungguh
ini adalah kali pertama ada orang memegang kontolku, aku saja tidak
pernah memeganggnya kecuali saat pipis, bakan saat itu aku belum
mengenal onani.
"sini biar burungnya budhe jadiin gede ya"
Ehhh iya budhe "
Budhepun
mengocokkan kontolku. Kocokannya sangat kecang mungkin Karena hasrat
yang lama tak terbalas karena di tinggal suaminya 6 tahun lalu.
Tak lama aku merasakan ada yang hendak keluar dari kontolku aku pikir aku mau pipis ternyata bukan"
"budhhe aku mau pipis nih "
"wah cepat sekali yah"
Budhepun
langsung mengulum ****** kecilku, tidak hanya itu dia bahkan
menyedotnya, aku pun mengeluarkan spermaku di dalam mulutnya. Karena
kali pertama spermaku keluar, maka yang keluar cuku banyak dan kental
"budhe kok yang keluar kental yah?" tanyaku bingung
" oala kamu baru pertama kali yah, o pantes akeh banget, budhe sampe belepotan gini."
Budhepun
membersihkan sisa sperma yang masih tersisa di ujung kontolku, sungguh
aku lemas sekali dan tak bias bergerak, budheku masih saja mengulum
dan mengocok kontolku walau dia tahu kontolku sudah tidak tegang lagi.
Lalu budhe menyuruhku istirahat dan memberikanku segelas teh hangat.
"gimana rasanya enak nda" Tanya budhe dengan genit
" enak sih budhe, tapi apa budhe ndak jijik minum pipinya anto?" jawabku bengong
"Anto, itu tuh namanya bukan pipis, itu tuh namanya sperma"
Sperma ntu opo budhe" tanyaku lagi..
" yowislah nanti kamu juga bakal tahu "
" sekarang kamu yang gentian yah yang jilatin pepeknya budhe"
"opo meneh tu budhe" tanyaku lagi
Tantpa
menjawa dia langsung membuka daster batiknya yang sedari tadi masih
dia kenakan. Dan terpampanglah tubuh sintal dan dada yang menjulang.
Budhe pun membuka bhanya dan menaruhnya di pinggiran kasur…
"kamu nenenin susunya budhe yah"
Tanpa
menjawab budhe langsung mengarahkan kepalaku ke susunya yang super
besar tanpa diajari aku langsung mengulum pentil budhe yang agak
kecoklatan. Aku menyedotnya. Lalu terdengarlah rintihan dari budhe yang
sekakan menikmati aksi dari keponakannya ini.. " terus ann, hisap susu
budhe ann, dah lama budhe gak di nenenin"
"slruuppp slruup, 5 menit aku menyedot susu budheku, sungguh nikmat susu budheku ini dia pun mengerang kenikmatan.
"achhh achhhh , kamu pintar aann… achhhhh"
Slruuppp aku terus saja menyedotnya bergantian antara kanan dan kiri.
Tak lama budheku menciumku kembali, dan kami berciuman cukup lama.. sluurppp bunyi ceplak ceplok pun terdengar.
"ahhh budhe dah gak tahan lagi nih an" kmu jilatin pepek budhe yah"
Budhe
pun membuka celana dalamnya. Dan tak disangaka aku melihat kelamin
perempuan untuk pertama kalinya pada malam itu. Sungguh pemandangan
yang luar biasa. Memek budheku sungguhlah indah bulunya sangat lebat
bahkan dinding memeknyapun tidak terluahat. Jembutnya tumbuh mulai dari
bahaw pusar hingga ke lubang anuspun ditumbuhi oleh bulu hitam halus.
Beda dengan ku yang saat itu belum di tumbuhi bulu sehelaipun.
"An ini yang namanya pepek, kamu baru pertama kali ngelihatnya juga kan?"
"iya budhe" jawabku sambil terpana melihat memek budheku itu
" nih kamu jilatin yah seperti yang budhe lakuin ke burung kamu"
Aku
ragu2 untuk melakukannya, tetapi akhirnya memberanikan diri
mendekatkan kepalaku kedepan liang kewanitaan budeku ini. Setelah cukup
dekat, aku sungguh kaget, ternyata memek wanita itu baunya cukup has
dan sangat menyeruak hidung, awalnya aku jijik karena baunya, tetapi
aku mencoba untuk menjilatnya, ledahku pun aku masukan kedalam belahan
daging yang di tumbuhi oleh hutan rimba. Aku langsung terbatuk dan
hendak muntah.
"jijik yah ann, gak papa emang baunya seperti itu" tapi enak kok cobain aja"
"iya
budhe" lalu aku menjilatinya, perlahan aku mulai memberanikan diri
untuk memeganya, lalu aku menyibak belahan memeknya menggunakan
tanganku. Lalu tersibaklah belahan memek budheku, tak seseram penampilan
luarnya, ternyata bagian dalam memek budhekua berwarna merah muda
tetapi agak kehitaman di pinggirnya
Aq pun menjilati bagian dalam memek budheku cukup lama hingga ia mengerang dan menggencetnya dengan pahanya yang montok
"terus
anto, kamu pintar saying, rintihan kecil itu membuatku semakin cepat
menjilatinnya, ternyata tak sesuai duagaanku, ternyta lama kelamaan
memek budheku ini rasanya sungguh nikmat dan membuatki ketagihan,
Budhe tidak tinggal diam, dia pun mengulum ****** kecil ku yang sudah mengeras.
"ahhh budhe enak budeh, anto suka"
"bagus sekarang kamu mulai pintar" jawab budhe
"an bude mau keluar nih"
"achhh annn achhh
Enak banget ann"
Crooooooorttt….
Budheku mengeluarkan cairannya di dalam mulutku, terasa sekali cariran kental agak asin menyeruak didalam tenggorokanku.
"ahh enak banget ann, kamu cepet belajar yah"
"kan diajarin sama budhe" hehehe
Sejenak
kami tertawa bersama. Tak terasa kami sudah melakukan ini selama 2
jam, lalu tanpa di sadari kami berduapun tertidur dengan keadaan
telanjang…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar